Ihalatukal a'mal

Berkata syekh Ahmad Ibnu Atho-illah ra.
◄Adapun menunda-nunda berbagai amal (kebaikan) atas wujudnya kekosongan (maksudnya menantikan kesempatan yang lebih baik) adalah tanda-tanda daripada berkaratnya nafsu►
*****

◄Adapun menunda-nunda berbagai amal (kebaikan) atas wujudnya kekosongan (maksudnya menantikan kesempatan yang lebih baik) adalah tanda-tanda daripada berkaratnya nafsu, maka tatkala terbukti si MURID hal-nya tersibukan oleh satu tingkah daripada tingkah dunyawi, serta menolaknya daripada berbagai amal yang dapat menyampaikan oleh amal tersebut ke hadapan Tuan-nya, serta menunda-nundanya amal menunggu kekosongan dari berbagai kesibukan, lalu ia ber-ucap (maksudnya si MURID tersebut) "Dimana menemukan kekosongan maka saya akan beramal" (ucapan tersebut adalah) satu tanda atas berkaratnya nafsu►

◄Dan Adapun yang namanya KARAT (ar-Ru-unah) yaitu satu WARNA daripada kedunguan, sedangkan berkaratnya nafsu yaitu menanti-nanti amal atas wujudnya kekosongan, dan (sungguh) sama-sekali ia tidak akan mendapatinya, bahkan menyambarnya maut sebelum beramal, atau malah semakin bertambah kesibukannya. Karena sesungguhnya berbagai KESIBUKAN yang bersipatnya dunyawi ia akan mengajak (membuka celah) dari sebagian ke-sebagian lagi. Dan jikalau menyempatkan - SUNGGUH - akan menemukan kekosongan dari (beraneka ragamnya) kesibukan, maka (sungguh) menggantikan (membalikan / menukar) azam-nya si MURID (maksudnya dari kesibukan lalu mengaharapkan kekosongan) adalah oleh karena lemahnya NIAT, maka wajib atuh atas diri si MURID bersikap cekatan (semangat / gesit) terhadap apa-apa yang dapat menyampaikannya ke-Tuannya si MURID sebelum habis masa waktunya. Oleh sebab itu ada satu perkataan (puisi) "Sang waktu bagaikan pedang, jika engkau tidak memotongnya ia akan memotongmu"►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar