La tathlub minhu

Berkata syekh Ahmad Ibnu Atho-illah ra.
◄Janganlah engkau meminta daripadaNya untuk mengeluarkanmu dari satu tingkah supaya dijadikan orang yang beramal atas dirimu dalam suatu tingkah selain tingkah (yang pertama tadi). Maka apabila (Allah) akan menghendaki-mu, pasti (Allah) menciptakan amal untukmu dengan tidak mengeluarkanmu (dari keadaan tersebut)►
*****

◄Janganlah engkau meminta daripadaNya untuk mengeluarkanmu dari satu tingkah yang ada hubungannya dengan keduiaan seperti berwiraswasta, atau yang ada hubungannya dengan agama seperti mencari ilmu supaya dijadikan orang yang beramal atas dirimu dalam suatu tingkah selain tingkah (yang pertama tadi) lantaran dirimu menyangka bahwa engkau didalamnya ada yang menghalangi akan kesemangatanmu ke hadapanNya, maka jikalau dirimu bermaksud, yakni dirimu menyukai (sesuatu) - dan terbukti dirimu (berada) dari golongan ahli Irodah tentunya (Allah) menciptakan amal bagimu untuk beramal (yakni) amalan yang dicintai menurut pandanganNya dengan keharmonisanmu (maksudnya sepadan) dengan berbagai pekerjaan (amalan) yang sholeh, serta tersibukan qolbumu olehNya dengan tidak meminta dikeluarkan, yakni serta teguh pendirianmu atas tingkahmu itu yang mana engkau berada dalam tingkah tersebut►

◄Maka tatkala terbukti si MURID berada didalam satu tingkah yang tidak sesuai dengan tujuan si MURID serta terbukti berada didalam tingkah mubah menurut pandangan hukum syara' maka tidak perlu bagi si MURID punya tujuan untuk keluar daripada tingkah oleh dirinya sendiri serta menentang pada hukum waktu seperti dalam hikmah yang telah lalu dalam bait "Min jahlin syai-an.... hingga sampai akhir. Dan begitu juga tidak perlu bagi si MURID menentang pada hukum waktu, serta meminta daripada Tuannya untuk mengeluarkannya dari tingkah tersebut serta (meminta) untuk dibisakan beramal didalam sesuatu selain tingkah tersebut. Karena sesungguhnya meminta adalah sebagian daripada tindakan mencari celah (minta pilihan) kepada Allah serta tiada kebaikan (maksudnya tidak pantas) bagi si MURID dalam meminta pilihan, bahkan mesti (satu keharusan) meminta kebaikan adab-adaban beserta Dia serta mengikuti kehendakNya pada apa-apa yg menjadi pilihanNya►

◄Maka tatkala memberi pengertian mengenai "pilihan" Dialah Tuannya si MURID maka melasanakan si MURID pada pilihan tersebut dengan mengerjakan amalan yang dicintai disisi Allah bareng beserta tetapnya si MURID atas sesuatu perkara, adapun perkara tersebut yakni Dia memilih untuk si MURID maka terbukti mengerjakannya dengan kehendakNya untuk si MURID - bukan dengan kehendaknya untuk dirinya sendiri. Adapun perkara pilihan Allah adalah lebih baik untuknya daripada perkara yang menjadi pilihannya, walaupun (si MURID) berucap "yakin berhasil untukmu apa-apa yang dicari dengan tidak meminta keluar", maka terbukti (hal demikian itu) adalah lebih utama. Adapun, jikalau terbukti si MURID berada dalam satu tingkah yang tidak sesuai dengan hukum syara', maka wajib bagi si MURID menyegerakan untuk berpindah, serta meminta kepada Tuan si MURID untuk memindahkannya pada sesuatu yang diridloiNya►

Tidak ada komentar:

Posting Komentar