La yusyakkikannaka

Berkata syekh Ahmad Ibnu Atho-illah ra.
◄Jangan sampai engkau menjadi ragu mengenai janji-janji Alloh, ketika tiada terjadi yang dijanjikan, meskipun telah ditengtukan (zaman) waktunya, agar keraguan tersebut tidak menjadi keruksakan dalam penglihatan mata hatimu dan tidak memadamkan berbagai cahaya sirr-mu (rahasiah batinmu)►
*****

◄Jangan sampai engkau menjadi ragu mengenai janji-janji Alloh yang menjanjikan kepadamu atas sesuatu yg telah dijanjikan oleh tuanmu didalam impian atau melalui lisannya para malaikat atau dengan melalui ilhamnya rohmani - tiada terlaksananya apa-apa yang telah dijanjikan walaupun telah ditentukan mengenai waktunya, yakni meskipun telah tiba saat-saat yang dijanjikan dengan datangnya ilham kepadamu. Sesungguhnya akan hasil untukmu ditahun fulan (maksudnya ditahun ini / itu / anu) maka membukakan (Alloh) atau akan hasil di tahun yang akan datang atau selainnya untuk dirimu, agar supaya kejadian tersebut tidak ada keraguan yang menjadi kecacadan didalam BASHIROH-mu serta memadamkan terhadap cahaya SIRR-mu►

◄Barang siapa yang mennjanjikan ke seseorang ia adalah tuanmu atas salah-satu perkara walaupun telah tiba saat penentuan masanya, kemudian tidak mendapati sesuatu yang telah dijanjikan tersebut maka seseorang tidak perlu merasa ragu dengan kejadian itu dalam kebenaran janji-janji robbnya, dia karena wenang terjadi datangnya sesuatu yang dijanjikan, keberadaanya dihubungkan dengan berbagai asbab dan syarat. Alloh ta'ala telah memilih atas asbab dengan ilmunya Alloh, bukan dengan pilihan si abdi karena ada hikmah yang datang bersamanya. Dan dari bagian ini sesuatu yang telah terjadi terhadap sebagian auliya, yakni mengabarkan kepadanya dengan sesunguhnya bahwa akan hasil dalam tahun ini, tahun anu, tahun itu lantas tidak berhasil maka menimpa dari sebagian manusia dalam keadaan memalingkan muka►

◄Dan dari kejadian tersebut telah terjadi terhadap Nabi Saw dimasa tahun hudaibah dari memberitahukannya Nabi kepada para sahabat dengan berita futuh mekah, kemudian tidak berhasil dalam tahun ini bahkan kejadiannya berlangsung di tahun setelah futuh mekah. Maka tatkala tersirat atas muridin KHOTHOR ROHMANI atau KHOTHOR MALAKI, kemudian tidak berhasil apa yang diinginkan oleh khothor tersebut, maka tidak usah ragu-ragu dalam hasilnya yang dijanjikan bahkan perlu untuk mengenali taqdirnya Allah serta perlu bersikap hormat beserta robbnya serta berdiam diri kepada Alloh dalam sesuatu yang telah dijanjikanNya didalam perjanjian, dan jangan menggoncangkan atas i'tiqodnya. (Oleh karenanya) Maka barang siapa yang terbukti dengan apa yang telah diceritakan tadi, maka dialah orang yang kenal kepada Alloh yang selamat BASHIROH-nya yang bercahaya SIRR-nya, kalau tidak demikian maka menempati sebaliknya dari apa-apa yang telah diceritakan tadi►

Kesimpulan:
Dalam hikma ini mushonnif akan menerangkan, bahwa tiada terbuktinya janji Allah jangan sampai meragukan atas kebenaranNya, dan harus mempunyai keyakinan bahwa Alloh akan melaksanakannya disaat yang lebih bermanfaat, dan terkadang datangnya perjanjian Allah dihubungkan dengan pelbagai syarat dan sebab yang dipilih oleh Alloh, yang ada dalam ilmunya Alloh serta tiada terlihat kedatangannya. Maka bagi si MURID mesti mejaga adab-adaban serta tenang dalam menyikapinya, jangan sampai ada keraguan serta menggoncangkan i'tiqodnya, kalau demikian adanya Insya Alloh akan tergolong dalam barisan orang-orang yang ahli makrifat kepada Alloh, serta selamat mata hatinya.

Sebaliknya apabila si MURID merasa ragu dalam perjanjian Alloh, hal demikian akan menjadikan kececedan dalam mata hatinya serta memadamkan cahaya rahasiah batinnya.

Perjanjian Allah keberadaanya berbeda-beda, ada yang melalui impian atau melalui lisannya para malaikat atau dengan melalui ilhamnya rohmani, seperti yang telah terjadi kepada Waliyulloh dengan melalui perjalanan Ilham, begitu juga yang terjadi kepada Rosululloh, Alloh telah menjanjikan kepada Rosul bahwa akan terbukanya negara Mekah dengan melalui perjalanan Wahyu, disaat Rosul akan berangkat ke negara Mekah beserta 1400 sahabat Beliau, lalu Rosul menyampaikan kabar tersebut kepada para sahabatnya bahwa akan sampai ke negara Mekah serta terbukanya negara Mekah, dan seluruh warga negara Mekah semuanya akan masuk agama Islam.

Tatkala setelah Rosul berangkat dan sampai ke tanah Hudaibah lalu dihalangi oleh kaum Kafir bahwa tidak boleh berangkat ke tanah mekah ditahun ini hingga akhirnya Rosul pulang kembali ke kota Madinah. Oleh sebab Rosul seseorang yang telah makrifat kepada Allah, beliau pasrah tidak merasa ragu atas kejadian tersebut, maka Allah melaksanakan atas terbukanya negara Mekah serta Umrohnya ditahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar